Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran vital dalam roda perekonomian Indonesia. Namun, di balik geliat pertumbuhan tersebut, UKM juga menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pembiayaan, pemasaran, hingga operasional. Salah satu fondasi utama agar UKM dapat bertahan dan tumbuh berkelanjutan adalah memiliki manajemen bisnis yang baik.
Namun, tahukah Anda bahwa ada satu aspek yang sering kali luput dari perhatian dalam manajemen bisnis UKM, yaitu kelembapan udara? Kondisi ini ternyata bisa berdampak besar terhadap kualitas produk, proses produksi, hingga kepercayaan pelanggan.
Sebelum membahas lebih jauh terkait hal tersebut, yuk kenali dulu mengenai manajemen bisnis yang baik itu seperti apa.
Daftar Isi Konten
Apa Itu Manajemen Bisnis UKM yang Baik?

Bingung Cara Menjalankan Bisnis UKM yang Baik?
Manajemen bisnis UKM yang baik bukan hanya soal mencatat pemasukan atau menghitung keuntungan. Ini tentang bagaimana pelaku usaha mampu mengelola seluruh aspek bisnis secara terstruktur, efisien, dan berkelanjutan. Manajemen yang baik menciptakan fondasi kuat untuk pertumbuhan jangka panjang, membantu bisnis menghadapi persaingan, dan meminimalkan risiko operasional.
Berikut beberapa elemen penting dalam manajemen bisnis UKM yang perlu diperhatikan secara serius:
1. Manajemen Keuangan
Keuangan adalah tulang punggung bisnis. UKM yang tidak memiliki sistem keuangan yang jelas rentan terhadap kesalahan perhitungan, pemborosan, bahkan kebangkrutan.
Manajemen keuangan yang baik dimulai dari pencatatan keuangan harian, baik pengeluaran maupun pemasukan. Selanjutnya, pelaku usaha perlu menyusun laporan keuangan bulanan untuk melihat performa bisnis secara menyeluruh.
Sangat penting juga untuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, agar arus kas lebih transparan dan mudah dikendalikan.
Sebagai tambahan, UKM sebaiknya menggunakan software pembukuan sederhana seperti BukuKas, Jurnal, atau Excel dengan template, untuk menghemat waktu dan mengurangi human error.
2. Manajemen Operasional

Operasional mencakup seluruh kegiatan harian yang mendukung kelancaran bisnis. Tanpa sistem yang baik, proses kerja bisa menjadi tidak efisien dan membuang waktu serta sumber daya.
Langkah pertama dalam manajemen operasional adalah menyusun SOP (Standard Operating Procedures) untuk setiap aktivitas penting seperti: produksi, layanan pelanggan, atau pengemasan. SOP membantu memastikan konsistensi kualitas dan efisiensi kerja.
Selanjutnya, penting untuk mengatur alur kerja sedemikian rupa agar logistik, tenaga kerja, dan waktu dapat digunakan secara optimal. Proses ini perlu dimonitor dan dievaluasi secara berkala untuk mengetahui titik-titik yang masih bisa ditingkatkan.
Selain itu, aspek lingkungan kerja dan penyimpanan juga termasuk dalam manajemen operasional. Salah satu hal yang kerap luput diperhatikan adalah kelembapan udara. Kelembapan berlebih dapat memengaruhi bahan baku, alat produksi, bahkan produk jadi. Terutama dalam industri makanan, elektronik, tekstil, atau dokumen cetak.
Maka dari itu, penggunaan desiccant atau silica gel di gudang (ruang penyimpanan) maupun pengemasan sangat dianjurkan untuk membantu menjaga kestabilan kondisi produk. Dengan begitu, efisiensi operasional pun bisa dicapai tanpa mengorbankan kualitas.
Wajib dibaca: Strategi Penyimpanan Barang di Gudang untuk Meningkatkan Efisiensi dan Keamanan
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam skala UKM, tim mungkin tidak besar, namun peran setiap orang sangat krusial. Oleh karena itu, pengelolaan SDM tidak bisa diabaikan.
Manajemen SDM dimulai dari pembekalan atau pelatihan dasar kepada karyawan, terutama terkait produk, layanan, dan etika kerja. Pembagian tugas juga harus dilakukan berdasarkan kapasitas dan keahlian masing-masing individu, agar semua bisa bekerja secara maksimal.
Tak kalah penting, bangun komunikasi internal yang terbuka dan sehat, karena hal ini memengaruhi produktivitas, loyalitas, dan suasana kerja secara keseluruhan.
4. Manajemen Pemasaran

Pemasaran bukan hanya soal menjual produk, tapi tentang bagaimana membangun hubungan dengan konsumen dan membentuk citra merek yang kuat.
UKM perlu mengenali siapa target pasar mereka, apa kebutuhan dan kebiasaannya, serta di mana mereka paling mudah dijangkau. Setelah itu, kembangkan identitas merek (branding) yang unik, konsisten, dan mencerminkan nilai bisnis Anda.
Di era digital, memanfaatkan media sosial, marketplace, website, dan email marketing sangat penting untuk memperluas jangkauan dan membangun kepercayaan.
5. Manajemen Produksi dan Kualitas
Produk yang bagus bukan hanya soal ide, tapi soal bagaimana produk tersebut diproduksi secara konsisten dan memiliki kualitas yang dapat diandalkan.
Manajemen produksi mencakup pengaturan jadwal produksi, ketersediaan bahan baku, hingga proses finishing. Agar produk tetap konsisten, perlu dilakukan kontrol mutu (quality control) secara berkala, baik secara manual maupun dengan alat bantu sederhana.
Selain itu, jumlah produksi harus disesuaikan dengan permintaan pasar agar tidak terjadi overstock yang bisa menimbulkan kerugian akibat barang tidak laku atau rusak saat disimpan. Oleh karena itu, jika Anda ingin meminimalisir kerugian dengan cara menjaga kualitas produk agar tidak rusak terutama karena kelembapan udara, Anda bisa mencoba silica gel. Tertarik untuk berkonsultasi bisnis gratis terkait produk kelembapan udara? Langsung saja hubungi desitechgel.com untuk penjelasan lebih lengkapnya.
Baca juga: 10 Cara Packing Produk yang Benar untuk Dukung Bisnis Anda
Mengontrol Kelembapan Udara sebagai Bagian dari Manajemen Bisnis UKM

Setelah semua aspek manajemen bisnis dijalankan dengan baik, ada satu elemen fisik yang tidak boleh diabaikan, yaitu lingkungan tempat usaha dan penyimpanan barang. Salah satu isu yang sering merugikan tapi tak terlihat adalah kelembapan udara.
Kelembapan berlebih bisa menyebabkan:
- Makanan cepat basi atau teksturnya berubah
- Barang elektronik berkarat atau rusak
- Bahan tekstil tumbuh jamur
- Dokumen, kemasan, dan material cetak menjadi rusak
Jika tidak ditangani, kelembapan bisa memengaruhi kualitas produk, mengganggu proses produksi, bahkan menimbulkan kerugian jangka panjang.
Solusi Tepat untuk Mengontrol Kelembapan Udara: Gunakan Desiccant dan Silica Gel Berkualitas
Untuk mengatasi masalah kelembapan, banyak pelaku usaha menggunakan desiccant atau silica gel yang mampu menyerap kadar air di udara dan menjaga kondisi lingkungan tetap kering.
Baca juga: Pahami Fungsi dan Jenis Desiccant Terbaik untuk Bisnis Anda
Penggunaan produk ini sangat penting terutama untuk:
- Gudang penyimpanan
- Kemasan produk (khususnya makanan, obat, atau produk sensitif)
- Kontainer pengiriman
- Area produksi atau ruang penyimpanan bahan baku
Desitechgel.com: Solusi Kelembapan untuk UKM dan Industri

Bagi Anda pelaku UKM di Jabodetabek dan Jawa Barat yang membutuhkan produk silica gel dan desiccant berkualitas tinggi, Desitechgel.com hadir sebagai mitra terpercaya. Desitechgel.com menyediakan berbagai jenis desiccant yang dirancang untuk menjaga kualitas produk dan mendukung efisiensi proses produksi Anda.
Dengan pengalaman di bidang pengendalian kelembapan, Desitechgel.com sebagai distributor dan penyedia silica gel dan desiccant di Jabodetabek dan Jawa Barat akan membantu UKM dan perusahaan besar untuk:
- Mencegah kerusakan produk akibat kelembapan udara
- Meningkatkan daya simpan produk
- Menghemat biaya penggantian dan kerugian produk
Lengkapi Strategi Manajemen Bisnis Anda dengan Mengontrol Kelembapan Udara

Manajemen bisnis UKM yang baik mencakup semua aspek, mulai dari strategi, operasional, keuangan, hingga kondisi lingkungan usaha. Kelembapan udara adalah detail kecil yang bisa berdampak besar. Oleh karena itu, pastikan bisnis Anda terlindungi dengan solusi yang tepat.
Untuk kebutuhan silica gel dan desiccant berkualitas tinggi, segera hubungi kami atau kunjungi Desitechgel.com dan konsultasikan kebutuhan Anda hari ini. Bersama Desitechgel.com, kualitas produk dan proses bisnis Anda tetap terjaga di segala kondisi.